Indonesia Dan Belanda Memfasilitasi UKM dekorasi rumah ke Eropa

Indonesia Dan Belanda Memfasilitasi UKM dekorasi rumah ke Eropa – Pemerintah Indonesia dan Belanda menyepakati untuk meningkatkan pengembangan ekspor produk dekorasi rumah dari Indonesia ke pasar Eropa, salah satunya adalah memfasilitasi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).

Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Dody Edward dan Managing Director Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries (CBI) Belanda Hans Obdeijn.

Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor (KPE) Kemendag Marolop Nainggolan mengungkapkan, disepakatinya TA ini merupakan tindak lanjut penandatanganan kesepakatan kerja sama Pemerintah Indonesia dan Belanda (Centrum tot Bevordering van de Import uit Ontwikkelingslanden/CBI) dalam mengembangkan sektor dekorasi rumah Indonesia ke pasar Eropa. poker 99

Indonesia Dan Belanda Memfasilitasi UKM dekorasi rumah ke Eropa

“TA ini akan menjadi acuan bersama dalam rangka memperkuat kapasitas eksportir Indonesia di sektor produk dekorasi rumah, khususnya untuk meningkatkan daya saing ekspor dan tanggung jawab sosial usaha kecil dan menengah (UKM) Indonesia, sehingga lebih mudah masuk pasar Eropa,” ujar Marolop www.americannamedaycalendar.com

Saat dalam penandatanganan MOU di Jakarta Dody menegaskan bahwa kerja sama ini bertujuan meperkuat kapasitas eksportir Indonesia pada sektor produk dekorasi rumah, khususnya untuk meningkatkan daya saing ekspor dan tanggung jawab sosial dari Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Indonesia sehingga memudahkan memasuki pasar Eropa.

Ada pun MoU ini merupakan tindak lanjut dari Letter of Intent (LoI) yang telah ditandatangani sebelumnya di Den Haag, Belanda pada 23 Juli 2019.

Program kerja sama Kemendag dan CBI terdiri dari beberapa tahap. Ditahap pertama, UKM yang telah mendaftar akan diseleksi melalui sistem audit yang ketat.

Indonesia Dan Belanda Memfasilitasi UKM dekorasi rumah ke Eropa

UKM yang terpilih akan menjalani program pembinaan ekspor yang meliputi bimbingan teknis dan pelatihan, seperti pelatihan terkait pemahaman pasar Eropa, serta pengembangan kinerja tanggung jawab sosial.

Selanjutnya, proses seleksi akan fokus pada peningkatan strategi penetrasi pasar bagi UKM untuk dapat memasuki pasar Eropa. Pada tahap ini, UKM akan difasilitasi untuk mengikuti berbagai kegiatan pemasaran, seperti partisipasi pada pameran, misi dagang bisnis ke bisnis, atau pemasaran secara daring.

Kriteria UKM yang dapat mengikuti program yaitu UKM Indonesia dengan fokus produk dekorasi rumah berbahan kayu, rotan, dan serat alami lainnya, selain itu perusahaan juga siap ekspor.

Selanjutnya, UKM memiliki saham minimal 51 persen, memiliki karyawan sebanyak lima hingga 500 orang, serta telah memiliki program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang dapat dikembangkan.

“Kami harapkan UKM, khususnya di bidang home decoration bisa memiliki daya saing karena produk home decoration ini mempunyai pasar yang cukup baik di Belanda. Setelah kita masuk Belanda, ekspor bisa masuk ke negara di sekitarnya,” kata Dody.

Ada pun penjaringan peserta telah dilakukan sejak awal 2019 sampai September 2019 yang lalu dan telah terkumpul 93 perusahaan dari seluruh Indonesia.

UKM yang berorientasi ekspor, khususnya sektor dekorasi rumah akan mendapat kesempatan dibina secara langsung dari tenaga ahli CBI Belanda.

Produk dekorasi rumah Indonesia memiliki peluang yang cukup besar di pasar Eropa. Belanda menempati peringkat pertama di Eropa untuk tujuan ekspor produk dekorasi Indonesia dengan pangsa pasar sebesar 22,34 persen.

Ekspor produk ini menunjukkan tren yang terus meningkat dari tahun 2014-2018, yaitu 3,38 persen dengan total ekspor di tahun 2018 sebesar 109 juta dolar AS.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries (CBI) Belanda hari ini menandatangani perpanjangan kerja sama dalam pelatihan pengembangan ekspor produk home decoration untuk para UMKM di seluruh Indonesia.

Pelatihan ini dilakukan untuk melancarkan kegiatan ekspor UMKM Indonesia ke Belanda, dengan bentuk pelatihan manajemen kerja yang berdasarkan pada aspek sustainability atau keberlangsungan.

“Kerja sama ini berlangsung selama 5 tahun sejak tahun 2019-2024 yang bertujuan untuk memperkuat kapasitas eksportir Indonesia di sektor produk dekorasi rumah khususnya untuk meningkatkan daya saing ekspor dan tanggung jawab sosial dari UMKM Indonesia sehingga lebih mudah masuk ke pasar Eropa,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Dody Edward, di Jakarta, Selasa (15/10/2019)

Dody mengatakan, CBI memang hanya berorientasi pada impor. Sehingga, CBI ini akan turun langsung dalam pelatihan kepada UMKM Indonesia sehingga produk-produk yang masuk ke Eropa menyesuaikan permintaan pasar.

Menanggapi hal tersebut, Managing Director CBI Belanda Hans Obdeijn mengatakan, permintaan pasar di Belanda maupun Eropa memang menuntut adanya aspek sustainability dalam setiap produk yang beredar. Sehingga, dalam kerja sama ini pihaknya memberi tahu secara langsung aturan-aturan yang berlaku di pasar Eropa.

“Harapannya setelah perjanjian ini selesai lima tahun ke depan, Indonesia sudah bisa melakukannya sendiri, dan tak lagi memerlukan kami,” jelas Hans.

Adapun pelatihannya ini dimulai dari cara mengambil bahan baku untuk produk home decoration, cara mengolahnya, cara membuang limbahnya, dan juga dalam menyikapi karyawannya.

Perlu diketahui, Belanda menempati peringkat pertama di Eropa sebagai pasar terbesar untuk ekspor produk home decoration Indonesia dengan marketshare sebesar 22.34%. Jumlah ekspor dari tahun 2014-2018, yaitu meningkat 3,38%.

Adapun jumlah pelaku UMKM yang sudah mengikuti pelatihan ini sejak 2014 sebanyak 11 UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan perpanjangan program ini, sekarang ada 90 UMKM yang telah mendaftar dan akan ikut pelatihan selama 5 tahun ke depan.

Selain Marolop, pihak yang menandatangani kesepakatan tersebut yaitu Direktur Akses Sumber Daya Industri dan Promosi Internasional Kementerian Perindustrian Tony TH Sinambela, Direktur Pengembangan Pasar Luar Negeri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bonifasius W Pudjianto, Sekretaris Jenderal Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur, dan Perwakilan CBI Thomas Vonk.

Marolop melanjutkan, kerja sama di sektor dekorasi rumah ini akan berlangsung selama lima tahun sejak 2019-2024 dan kolaborasi antarinstansi pemerintah ini penting sebagai bentuk komitmen implementasi kerja sama di sektor dekorasi rumah. Marolop menjelaskan, program kerja sama Kemendag dengan CBI Belanda terdiri dari beberapa tahapan. Pertama-tama, perusahaan yang merupakan UKM yang telah mendaftarkan diri diseleksi melalui sistem audit yang ketat.

Pada tahap ini, UKM akan difasilitasi mengikuti berbagai kegiatan pemasaran seperti partisipasi pada pameran, misi dagang antarpelaku usaha (B2B), dan pemasaran daring.

“Pelaku eksportir kita, khususnya dari sektor dekorasi rumah akan mendapat kesempatan untuk dibina secara langsung dari tenaga ahli CBI Belanda. Hal ini tentu sangat menguntungkan karena mereka bisa mendapatkan informasi lengkap dan terkini dari perspektif pembeli,” lanjut Marolop.

Penjaringan peserta untuk program ini telah dilakukan sampai dengan September 2019 dan telah terkumpul 93 perusahaan dari seluruh Indonesia.

“Seleksi terhadap seluruh perusahaan tersebut akan dilakukan segera pada akhir 2019 sampai awal 2020,” ujar Perwakilan CBI, Thomas Vonk, yang hadir dalam penandatangan TA tersebut.

Read More

Polandia Sebagai “Macan” Layanan Bisnis Eropa Tengah

Polandia Sebagai “Macan” Layanan Bisnis Eropa Tengah – Bandar udara Frederic Chopin Warsawa terlihat sibuk pada satu malam pada awal September 2019.

 Antrian mengular saat memasuki ruang imigrasi. Selepas pintu pemeriksaan, keramaian makin terlihat di ruang tunggu. Kursi yang tersedia tak mampu menampung ratusan penumpang yang siap berangkat meninggalkan ibu kota Polandia.

Frederic Chopin Warsawa merupakan satu dari belasan bandara yang ada di Polandia. Negara yang langsung berbatasan dengan Jerman dan Rusia tersebut setiap tahunnya melayani 45,8 penumpang pesawat.

Daya beli masyarakat yang membaik dan pesona kota di wilayah yang sempat luluh lantak akibat Perang Dunia II itu menyebabkan kunjungan wisata ke negara tersebut terus meningkat. Tak sekadar jadi tujuan pelesiran, arus masuk orang ke negara itu juga didorong oleh kegiatan bisnis. poker99

Polandia Sebagai “Macan” Layanan Bisnis Eropa Tengah

Ekonomi negara tersebut terus bergeliat.Pembangunan infrastruktur gencar dilakukan, investasi baik lokal maupun asing juga berdatangan. Di jalan-jalan utama Warsawa, aktivitas pembangunan kerap dijumpai, alat konstruksi crane ada di mana-mana. https://www.americannamedaycalendar.com/

Hasil data yang langsung disampaikan oleh Polish Investment & Trade Agency PFR Group, Polandia akan terus memperbaiki infrastruktur di dalam negara termasuk menargetkan penambahan jalan sepanjang 1.500 kilometer (km).

Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) melansir nilai investasi asing di Polandia mencapai US$11,35 miliar pada 2018, naik apabila dibandingkan dengan pencapaian 2017, yang sebesar US$8,66 miliar. Seolah tak terpengaruh perlambatan ekonomi yang terjadi di negara-negara tetangganya.

Bahkan, dari informasi yang disampaikan oleh salah seorang pejabat di Port Gdansk, aktivitas bongkar muat di pelabuhan tersebut tak terdampak perang dagang AS-China. Pada 2018, sekitar 92 juta ton kargo keluar masuk di empat pelabuhan besar di negara tersebut.

Polandia Sebagai “Macan” Layanan Bisnis Eropa Tengah

Kekuatan ekonomi Polandia tak terlepas dari kemampuan pemerintah negara tersebut dalam menangani berbagai krisis yang pernah menerpa. Tidak hanya itu, para pembisnis juga mampu untuk cepat beradaptasi. Saat ini, misalnya, industri berbasis digital dan startup tumbuh dengan pesat.

Pemerintah Polandia juga merespons kebutuhan dunia usaha dengan baik. Berbagai kebijakan dibuat terutama terkait dengan kemudahan investasi. Tak hanya itu, insentif perpajakan disebar untuk sektor-sektor tertentu yang menjanjikan penyerapan tenaga kerja, berteknologi tinggi, dan berbasis Research and Development (R&D).

Industri berskala kecil dan menengah juga menjadi sumber kekuatan negara Eropa Tengah itu. Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi prioritas, terlebih dengan jumlah penduduk 38 juta orang dan sebagian besar di antaranya merupakan usia produktif.

Tak heran, dengan berbagai langkah tersebut, kini Polandia menjadi negara di Benua Biru yang masih menjanjikan pertumbuhan.

Bahkan, pada awal tahun ini, riset yang dilakukan oleh Oxford Economics menyebutkan negara ini masuk ke dalam 10 pasar berkembang yang akan mendominasi perekonomian global pada 2028. Polandia menjadi satu-satunya negara di Uni Eropa (UE) yang masuk dalam daftar tersebut.

Pertumbuhan Ekonomi

Prospek positif yang disampaikan oleh lembaga riset itu tidak terlepas dari pencapaian pertumbuhan ekonomi Polandia dari tahun ke tahun yang menunjukkan perbaikan. Data OECD menyebutkan pada 2015, ekonomi negara itu bergerak di angka 3,8 persen, turun sedikit pada 2016 menjadi 3,1 persen, terus merambat naik pada 2017 di kisaran 4,9 persen, dan 2018 sebesar 5,1 persen.

Meski pada tahun ini OECD dan Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi negara itu hanya berkisar di angka 4-4,2 persen dan turun menjadi 3,5 persen pada 2020, optimisme terhadap ekonomi di negara keenam terbesar di Eropa itu tak pernah surut.

Apabila dibandingkan dengan perkiraan rata-rata pertumbuhan ekonomi negara UE yang pada tahun ini hanya mencapai 1,6 persen, turun dari perolehan tahun lalu yang sebesar 1,8 persen, dan pada 2020-21 menjadi hanya rata-rata 1,4 persen, pencapaian ekonomi Polandia patut diperhitungkan.

Bank Dunia menyebutkan ekonomi Polandia masih akan tumbuh di atas rata-rata ekonomi negara UE karena tingkat pengangguran yang rendah, pertumbuhan upah yang kuat sehingga masih mendorong konsumsi masyarakat, dan masuknya investasi.

Deputy Director Ministry of Entrepreneurship and Technology Polandia Artur Dabkowski mengatakan pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja perekonomian dengan memperkuat berbagai sektor andalan di antaranya adalah industri kecil dan menengah, elektronik terutama kategori white goods (yang sering dipergunakan), otomotif khususnya kendaraan listrik, industri berbasis riset dan pengembangan, penerbangan, dan makanan olahan.

“Tak hanya itu, kami juga memberikan insentif pajak bagi para investor yang memenuhi persyaratan. Kami juga membuat kawasan industri yang bisa dimasuki para pebisnis asing dengan berbagai fasilitas dan kemudahannya,” tuturnya kepada sejumlah jurnalis yang mengikuti program Study Visit to Poland periode 1 September-7 September 2019.

Menurut Dabkowski, dengan jumlah penduduk yang besar dan pasar Eropa yang terkoneksi, Polandia bisa menjadi pintu masuk bagi pemilik modal untuk negara-negara lainnya di benua tersebut. Investor yang menanamkan modalnya di Polandia bisa ikut memperebutkan pasar 510 juta orang yang ada di Eropa.

Country Manager Foreign Expansion Department Polish Investment & Trade Agency Anna Lagondzinska menambahkan ada banyak hal yang membuat Polandia dapat menjadi salah satu negara tujuan investasi. Di antaranya pertumbuhan perekonomian yang cenderung stabil, industri teknologi tumbuh sangat pesat, dan kualitas SDM yang tak perlu diragukan lagi.

“Investor kami datang dari berbagai negara di belahan dunia. Eropa, AS, Jepang, dan China masih mendominasi. Untuk Indonesia, Indofood sudah masuk. Kami mengharapkan akan ada perusahaan lainnya juga berinvestasi di sini,” paparnya.

Sementara itu, di tempat terpisah, Duta Besar Indonesia untuk Polandia Siti Nugraha Mauludiah menuturkan tak hanya untuk investasi, Polandia merupakan pasar potensial untuk ekspor, penguatan SDM, dan para pencari kerja.

Bagi Indonesia, Polandia merupakan negara mitra dagang terbesar di kawasan Eropa Tengah dengan nilai perdagangan bilateral mencapai US$640 juta dolar.

“Selain merupakan pasar yang cukup besar dengan daya beli yang tinggi, Polandia dapat menjadi pintu masuk produk Indonesia ke pasar Eropa untuk berbagai komoditas seperti kopi, produk farmasi, serta produk makanan dan minuman ke wilayah Eropa lainnya,” ungkapnya.

Perdana Menteri  Polandia, Janusz Piechocinski. Nota kesepahaman itu mencakup pengembangan industri kimia, kedigantaraan dan maritim, suku cadang dan komponen, industri permesinan khususnya untuk pertambangan dan pemadam kebakaran, industri baja khusus, pengolahan makanan dan industri alat kesehatan.

Hasil penting yang selanjutnya adalah pemerintah Polandia akan kembali membuka kesempatan untuk Indonesia dalam mengekspor produk tekstil dan komoditas lainnya. Selain itu menjalin kerja sama industri dan investasi. “Akhir September nanti, sekitar 20 pengusaha terkemuka Polandia akan berkunjung ke Indonesia,” ujar Saleh.

Pihak Alstom yang akan datang ke Indonesia, mereka sangat serius dan ini kesempatan emas bagi kita,” ungkap Dubes RI untuk Polandia, Peter Frans Gontha yang mendampingi Menperin pada kunjungan kerja ini.

Read More

Tanibox : Bisnis di Eropa, Namun Tetap Tinggal Di Indonesia

Tanibox : Bisnis di Eropa, Namun Tetap Tinggal Di Indonesia – Berawal dari kegemerannya untuk mengisi waktu luang, Asep Bagja Priandana dan istrinya Retno Ika Safitri memulai bisnis mereka, Tanibox  yang dijalankan mulai dari tahun 2017. Tanibox adalah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi agrikultur yang fokus di bidang precision farming atau pertanian presisi. Ini adalah pertanian yang mengombinasikan teknologi informasi dan analisa data untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Sejak awal berdirinya mereka langsung berpikir secara global bagaimana Tanibox dapat dipasarkan di pasar internasional. Itulah saat dimana mereka teringat telah bergabung dengan Estonia e-Residency sejak 2016. www.mrchensjackson.com

Apa, sih Estonia e-Residency?

Tanibox : Bisnis di Eropa, Namun Tetap Tinggal Di Indonesia

Arnaud Castaignet, Head of Publich Relations Estonia e-Residency menyatakan bahwa e-Residency adalah sebuah status yang diberikan kepada pihak yang bukan warga negara ataupun penduduk Estonia. Pemilik status tersebut memiliki identitas digital atau Digital ID dari Estonia dan akses terhadap berbagai layanan elektronik di negara tersebut.

Singkatnya, status tersebut memungkinkan Anda terhubung dengan Estonia serta lingkungan bisnis di Estonia, termasuk kebebasan untuk menjalankan sebuah perusahaan global yang berbasis di Uni Eropa secara online di belahan dunia manapun. pokerasia

Awalnya Hanya Ingin Tahu, Eh Malahan Diseriusin

Ketika pertama kali Asep dan Retno memiliki identitas digital e-Residency, mereka belum memiliki ide apapun untuk memanfaatkannya. Benar-benar hanya penasaran dan merasa suatu saat identitas digital tersebut dapat berguna di kemudian hari.

Tanibox : Bisnis di Eropa, Namun Tetap Tinggal Di Indonesia

Setelah mantap memulai bisnis Tanibox, pasangan tersebut berpikir, “Mengapa tidak coba saja bikin perusahaan di Uni Eropa, toh Estonia juga bagian dari Uni Eropa? Memang luar biasa cepat dan mudah untuk mendirikan perusahaan di Estonia,” kata Asep.

Setelah mendaftarkan diri untuk mendapatkan identitas digital dari Estonia dengan dengan biaya 100 Euro (sekitar Rp1.615.070,- sekarang), ia menggunakan jasa di LeapIN untuk mendaftarkan perusahaanya di Tallinn, Estonia dengan biaya 278,80 Euro (sekitar Rp4.502.815,- sekarang).

Manfaat dan Langkah ke Depan

Manfaat terbesar yang dirasakan adalah akses ke pasar Uni Eropa sekalipun melakukan bisnisnya dari Indonesia. Manfaat lainnya adalah menerima pembayaran maupun membayar vendor dari negara-negara di Uni Eropa lebih cepat karena ada Single Euro Payments Area (SEPA)

Menjalin kerjasama dengan berbagai perusahaan di Uni Eropa lainnya pun menjadi jauh lebih mudah. Saat ini, Tanibox telah menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan dari Hungaria, Lithuania, dan Swedia untuk memasarkan produknya. Khususnya Tania, perangkat lunak manajemen pertanian yang dapat diakses secara gratis.

Ke depannya, Asep juga ingin membuat ekosistem yang menghubungkan petani ke pemilik lahan, pemilik kapital, pembuat perlengkapan dan sarana pertanian, dan juga ahli di bidang agrikultur.

Tanibox juga yakin akan lebih banyak lagi petani dengan lahan mikro, kecil, dan menengah bermunculan. Kualitas pangan juga akan meningkat seiring lebih banyak anak muda yang terjun ke dunia pertanian.

Melalui bisnisnya ini, mereka juga ingin merangkul komunitas pengembang perangkat lunak supaya bisa ikut mengembangkan Tania, dan membuat ekosistem perangkat lunak pendukung. Nantinya para pengembang perangkat lunak ini juga bisa membangun teknologi yang sesuai dengan tempat tinggalnya dan dapat dihubungkan ke Tania.

Menurutnya, anak muda saat ini sudah memiliki tingkat pemikiran teknologi yang lebih maju dibanding orang-orang yang lebih tua. Di sisi lain, konsumen saat ini semakin ingin tahu bagaimana cara para petani menumbuhkan bahan pangan, apakah petani memproduksi makanan dengan cara yang merusak alam atau tidak. “Relasi yang baik antara petani dan pembeli seperti ini lah yang ingin kami promosikan sejak awal,” tutup Asep.

 “Tanibox” adalah nama proyek yang waktu itu disepakati. Proyek pribadi tersebut terus berlanjut, hingga akhirnya keduanya berpindah rumah dan memiliki kebun kecil sebagai laboratorium risetnya. Akhir tahun 2016, sistem manajemen pertanian bernama “Tania” diinisiasi.

Varian produk Tanibox

Pertama Tania, yakni sebuah aplikasi manajemen pertanian yang didesain untuk memudahkan petani mengelola pekerjaan, sumber daya, meningkatkan pengetahuan dan mengoperasikan aktivitas perangkat secara otomatis.

Keyakinan pengembang bahwa pertanian modern harus berorientasi pada bisnis. Lebih dari sekadar memproduksi tanaman, petani perlu memikirkan tentang profit, produktivitas, kualitas dan keberlanjutan. Selain menjadi petani yang baik, mereka perlu menjadi manajer pertanian dan pemilik bisnis yang andal. Tania diharapkan membantu petani mencapai hal tersebut.

Produk kedua Terra, yaitu sebuah komputer dan sensor mini yang bekerja secara real-time untuk menangkap dan mempelajari  dan memahami kondisi lahan dan lingkungan di sekitarnya. Selain digunakan untuk mengoperasikan alat seperti penyiram tanaman yang dapat digunakan dalam jarak jauh, perangkat IoT ini juga diterapkan untuk mengumpulkan dan mengirimkan data. Konsepnya sebenarnya juga mengadopsi dari kebiasaan para petani. Mereka selalu menggunakan informasi tentang cuaca, iklim, dan kondisi alam lainnya untuk mengetahui waktu terbaik bercocok tanam.

Yang ketiga, Trace, disebut sebagai platform pelacakan. Memberikan informasi produk makanan dan pertanian yang telah diverifikasi, mulai dari produsen, asal-usul, hingga kepemilikannya. Setiap item produk akan memiliki identitas unik, memungkinkan dilakukan pelacakan jika dibutuhkan oleh konsumen. Platform ini dinilai dapat memungkinkan para mitra mengelola bisnis, produk, dan rantai pasokan mereka lebih mudah transparan.

Konsep blockchain untuk pertanian

Penerapan blockhain dalam penyelesaian masalah pertanian memang dapat dibilang masih sangat baru. Berhubungan dengan implementasi blockhain, Asep mengatakan bahwa dengan adanya blockchain segala transaksi yang terjadi akan sangat transparan dan datanya tidak dapat membohongi atau diakali. Misalnya saja, dengan sistem yang transparan seseorang menjadi tahu bahwa pembeli apakah membeli komoditas petani dengan harga pasaran yang baik atau tidak, atau bisa juga konsumen mengetahui perjalanan satu produk komoditas yang ia beli di supermarket sejak dari tangan petani langsung hingga sampai ke supermarket besar.. mJika terdapat komoditas yang membutuhkan sertifikasi seperti kelapa sawit dengan RSPO – nya akan menjadi semakin baik karena memudahkan pihak pemberi sertifikasi untuk mengetahui apakah perkebunan tersebut sudah memenuhi syarat apa belum.

DailySocial menghubungi CEO Tanibox Asep Bagja untuk menanyakan beberapa detail dalam proses inovasi dan pendirian. Kami mengawali perbincangan dengan pembahasan dua unit legal bisnis yang saat ini dimiliki Tanibox, di Indonesia dan Estonia. Asep menjelaskan ada alasan khusus dan urgensi terkait hal tersebut.

“Tanibox memang terdaftar di dua negara. Yang di Estonia untuk menyasar pasar Uni Eropa dan memudahkan saat butuh merekrut talenta di sana. Saat ini tim di Tanibox beroperasi secara remote dan tersebar di beberapa kota di Indonesia: Denpasar, Solo, Bandung, Bekasi dan Jakarta. Di awal masa pengembangan, kami juga sempat mengontrak orang asing dan bekerja secara remote dari luar negeri: Estonia dan Kanada. Saat ini, kami juga sedang melakukan pengurusan cryptocurrencybusiness license di Estonia, karena di sana legal framework untuk cryptocurrency sudah ada,” jelas Asep.

.

Read More

Eropa: Siapkan Sistem Pembayaran Berbisnis Dengan Iran

Eropa: Siapkan Sistem Pembayaran Berbisnis Dengan Iran – Eropa tengah menyiapkan sistem pembayaran alternatif untuk memudahkan hubungan bisnis dengan Iran. Pembayaran alternatif tersebut menjadi bagian dari upaya Eropa untuk menghindari menjalankan pelanggaran sanksi yang telah dikenakan oleh Amerika Serikat (AS) kepada Iran.

Gedung Putih telah memberikan peringatan kepada Eropa, jika mereka tetap menjalankan sistem pembayaran alternatif tersebut maka AS akan memberikan denda dan hukuman yang berat. Namun, Eropa tidak terpengaruh dengan ancaman AS, dan tetap bergerak maju untuk mempersiapkan peluncuran sistem tersebut.

“Saya berharap, kami dapat segera meluncurkan sistem alternatif ini dalam waktu dekat,” ujar Juru Bicara Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Uni Eropa Maja Kocijancic. poker asia

Pemerintah AS memiliki banyak kekhawatiran tentang sistem pembayaran alternatif tersebut. Dalam kurun waktu jangka panjang, AS khawatir bahwa sistem pembayaran alternatif ini akan bersaing dengan sistem transfer bank internasional atau yang dikenal sebagai SWIFT. https://www.mrchensjackson.com/

Eropa: Siapkan Sistem Pembayaran Berbisnis Dengan Iran

Kekhawatiran lainnya yakni, negara-negara lain akan melakukan transaksi melalui sistem pembayaran di Eropa untuk menghindari sanksi AS. Adapun, Uni Eropa mengisyaratkan, sistem pembayaran alternatif tersebut hanya digunakan untuk transaksi kemanusiaan. Namun, AS khawatir sistem ini akan digunakan untuk transaksi non kemanusiaan dan mengindari sanksi AS.

“Kita harus menentang upaya untuk menciptakan saluran keuangan asing yang dapat digunakan Iran,” ujar Senator Marco Rubio.

Pemerintah AS bersama Polandia akan menjadi tuan rumah bersama untuk sebuah konferensi pada Februari mendatang. Konferensi tersebut akan fokus pada upaya memerangi ancaman Iran.

Eropa: Siapkan Sistem Pembayaran Berbisnis Dengan Iran

Adapun sebelumnya, Kementerian Keuangan AS telah memberlakukan sanksi terhadap dua milisi Iran di Suriah, dan Qeshm Fars Air, sebuah maskapai penerbangan sipil Iran. Maskapai penerbangan tersebut diduga mengangkut senjata ke Suriah untuk mendukung pemerintah Presiden Bashar Assad. Sanksi tersebut yakni memblokir aset yang berada di wilayah yuridiksi AS, dan melarang warga AS melakukan bisnis dengan mereka.

Pada saat yang sama, Kementerian Luar Negeri AS mengatakan kepada Kongres, mereka akan mencabut beberapa sanksi Iran. Pencabutan sanksi tersebut bertujuan agar perusahaan AS dapat menjual suku cadang ke maskapai penerbangan Iran. Adapun beberapa maskapai penerbangan Iran membutukan suku cadang untuk mengoperasikan pesawat Boeing, yang merupakan buatan AS.

Kepala Eksekutif Yayasan Pertahanan Demokrasi, Mark Dubowits mengatakan, sektor penerbangan Iran digunakan oleh Korps Pengawal Revolusi Iran yang memiliki hubunan jaringan militan. Adapun sektor penerbangan Iran digunakan untuk memperluas pengaruhnya di dalam maupun luar negeri.

Belgia, Denmark, Finlandia, Belanda, Norwegia, dan Swedia bergabung lewat saluran keuangan Instex. Mereka sepakat untuk mendukung upaya Uni Eropa memfasilitasi perdagangan dengan Iran. “Keenam negara itu dalam proses menjadi pemegang saham instrumen dalam Instrument in Support of Trade Exchanges (Instex) yang tunduk pada penyelesaian prosedur nasional,”

Instex didirikan oleh Perancis, Jerman, dan Inggris pada Januari 2019 untuk menyelamatkan perjanjian nuklir dengan Republik Islam Iran yang dikenal dengan Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA) setelah AS membatalkan kesepakatan.

Instex yang berbasis di Paris berfungsi sebagai lembaga kliring yang mengizinkan Iran menjual minyak dan mengimpor produk atau layanan lain ke negara-negara UE. Namun, sistem ini belum memperbolehkan transaksi apa pun.

Pada 2018, Washington menarik diri dari perjanjian internasional untuk program nuklir Iran dan kembali menjatuhkan sanksi berat terhadap Iran. Saluran perdagangan Instex dibuat untuk mengatasi sanksi AS tersebut dan memfasilitasi bisnis perusahaan UE dengan Iran.

Namun Iran sudah berulang kali menunjukkan negara-negara Uni Eropa kurang memberi dukungan agar kesepakatan nuklir tetap hidup. Iran bahkan membandingkan Instex dengan mobil cantik tanpa bahan bakar.

Tak puas dengan upaya negara-negara UE, Teheran mulai mengurangi komitmen nuklirnya di JCPOA. Langkah terbarunya sebagai tanggapan atas penarikan Washington secara sepihak dari kesepakatan itu, Iran mulai memperkaya uranium hingga lima persen di fasilitas nuklir Fordow.

Perancis, Jerman dan Inggris telah mengumumkan rencana menciptakan institusi baru untuk mengatasi masalah pembayaran transaksi bisnis dengan Iran, yang dikenal sebagai INSTEX. Dengan sistem ini maka masih terjadi aliran barang antara Uni Eropa dan Iran, kemudian pembayarannya dibukukan secara netto di perbankan Eropa. Pada dasarnya sistem ini digunakan terbatas untuk kepentingan kemanusiaan, yang mulanya dalam skema ini AS menjadi bagian di dalamnya.

Tetapi terkait dengan Iran, AS juga telah membekukan kepesertaannya dalam INSTEX. Terlepas dari keberhasilannya menekuk Iran, pemerintahan Presiden AS Donald Trump telah memperkuat insentif negara-negara lain untuk terlepas dari sistem keuangan yang berbasis di AS. Misalnya, di dalam menyikapi terhadap sanksi terkait dengan intervensinya di Ukraina tahun 2014, Rusia telah mengurangi kerentanan eksternalnya. Rusia sekarang adalah satu-satunya dari emerging market yang mengalami surplus fiskal dan surplus neraca transaksi berjalan, utang pemerintahnya rendah, dan cadangan devisa yang ample.

Rusia tidak lagi khawatir kehilangan akses terhadap pasar dana global. Rusia juga telah meningkatkan aliansi geopolitis dan ekonomi dengan Tiongkok. Kedua Negara barusan mengumumkan sistem pembayaran antarnegara yang baru untuk penyelesaian transaksi bisnis dengan menggunakan yuan dan rubel, yang awal transaksinya direncanakan tahun ini. Iran dan Turki juga berminat untuk bergabung dengan Tiongkok dan Rusia. Sementara itu, India dan Jepang telah mempunyai sistem pembayaran domestik yang independen. Rusia telah meluncurkan alat pembayaran yang bertujuan menghindari ketergantungannya terhadap jaringan pembayaran kartu kredit yang berpusat di AS. Sedan gkan di Tiongkok, aplikasi pembayaran digital yang berbasis handphone seperti Alibaba’s Alipay dan Tencent’s WeChat Pay telah berfungsi sebagai alat pembayaran yang menyerupai kartu kredit hanya dengan menggunakan telepon genggam.

Bahkan Uni Eropa juga sedang mencari alternatif. Sejumlah negara di Eropa mempertahankan hubungannya dengan Rusia, dan sebagiannya telah menandatangi kesepakatan berpartisipasi dalam “one Belt and one Road Initiative” dengan Tiongkok. Karena itu, terhubung dengan sistem pembayaran dengan Rusia-Tiongkok dapat menjadi alternatif untuk terhindar dari potensi sanksi dari AS terhadap proyek-proyek yang penting bagi kepentingan Eropa, seperti proyek pipa gas Nord Stream 2 antara Rusia dan Jerman. Di samping itu, Uni Eropa telah semakin tegas menyatakan bahwa  kedaulatan ekonominya adalah penting bagi eksistensinya, dan telah mengundang negara-negara lain dalam JCPOA untuk bergabung dengan INSTEX.

Stance kebijakan petinggi Uni Eropa telah jelas, yaitu memperluas basis pemakaian euro sebagai alat pembayaran internasional. Baru-baru ini Komisi Uni Eropa membeberkan rencana yang tertuang dalam proposal dengan tujuan memperluas pemakaian euro bagi non residen Uni Eropa yang di antaranya meliputi perdagangan energi, makanan dan sektor dirgantara.

Niat Eropa untuk mengurangi ketergantungannya pada sistem keuangan AS akan menjadi penyebab integrasi fiskal dan moneter Uni Eropa yang selama ini masih jalan di tempat, akan dapat direalisasikan pada awal 2020, ketika pemimpin Uni Eropa yang baru telah disumpah dan Brexit telah tuntas.

Read More

Indonesia Gandeng Uni Eropa Tingkatkan Akses Layanan PAUD

Indonesia Gandeng Uni Eropa Tingkatkan Akses Layanan PAUD – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), melalui Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), menggandeng Uni Eropa untuk meningkatkan akses layanan PAUD inklusif dan ramah anak. Anak Usia Dini (PAUD) merupakan hal yang penting diberikan untuk memenuhi kebutuhan serta kesejahteraan anak. Bagi negara, program tersebut adalah sebuah aset yang bisa menguntungkan di kemudian hari.

Dengan memperhatikan pendidikan anak usia dini, maka apa yang akan dikembalikan itu jauh lebih besar dibandingkan dengan investasi apapun karena ini adalah investasi sumber daya manusia (SDM).

Sofia sendiri mengatakan bahwa saat ini, program PAUD di Indonesia secara umum sudah lebih baik daripada dahulu. Terlepas dari tantangan yang ada, pendidikan semacam ini dirasa tengah melakukan pembenahan untuk menjadi lebih baik. idnpoker

Indonesia Gandeng Uni Eropa Tingkatkan Akses Layanan PAUD

Harris Iskandar, Direktur Jenderal PAUD dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengatakan bahwa pola pengasuhan bagi anak di usia dini haruslah terintegrasi dan holistik. www.benchwarmerscoffee.com

“Jika pemahaman ini didapat, penyebaran PAUD bisa lebih mudah,” kata Harris dalam kesempatan yang sama.

“Bisa kita cek pemahaman orangtua dengan keberhasilan kampanya Satu Desa Satu PAUD itu sangat berdampak, sangat berkorelasi. Mereka yang sadar dengan ikhlas membuat sekolah-sekolah PAUD, atau taman kanak-kanak atau TBA  di fasilitasnya masing-masing,” kata Harris memaparkan.

Indonesia Gandeng Uni Eropa Tingkatkan Akses Layanan PAUD

Upaya ini diwujudkan melalui Program Penguatan Masyarakat Sipil dan Akuntabilitas Sosial untuk Peningkatan Akses terhadap Layanan PAUD Inklusif dan Berkualitas yang diresmikan di Kantor Kemendikbud, Jakarta.

Berdasarkan rilis yang diterima program tersebut diharapkan selesai pada 2021 dan akan dilaksanakan di tiga kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), yaitu Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Sumba Barat Daya, dan Kabupaten Kupang.

Program dengan dana hampir mencapai €750.000 ini dilaksanakan oleh Yayasan Satu Karsa Karya (YSKK), Sumba Integrated Development (SID), dan Lembaga Pengembangan Masyarakat Madani (LPMM) yang dikoordinir oleh Barnfonden, sebuah organisasi dari Swedia, merupakan anggota dari Aliansi Childfund.

Muhammad Hasbi, Direktur Pembinaan PAUD Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat menjelaskan proyek akuntabilitas sosial ini akan membahas bagaimana memberdayakan ekosistem untuk membangun anak usia dini dengan meningkatkan kapasitas pemerintah daerah, dari desa sampai kabupaten.

“Dulu, kami fokus pada pembangunan insan saja, sekarang kami perlu mengelola insan dan ekosistemnya. Apa yang dikerjakan oleh Barnfonden dan tim konsorsium yang didukung oleh Uni Eropa ini sesuai dengan langkah dari Kemendikbud juga. Saya mendukung program ini dan program apapun yang fokus pada anak usia dini Indonesia,” ujar Hasbi.

Profesor Yoichi Sakakihara, Director CRNA mengatakan bahwa Indonesia sesungguhnya bisa menjadi model yang baik bagi negara-negara lainnya, khususnya terkait berbagai isu anak di usia dini.

“Kalian bisa menjadi model yang berguna bagi negara lain, itulah mengapa Indonesia menjadi negara yang sangat penting. Secara geografis juga merupakan bagian inti dari Asia begitu pula secara karakteristik masyarakatnya saat ini,” kata Sakakihara.

Manajer Program dari Uni Eropa, Pierre Destexhe, mengungkapkan sejak 2010 hingga 2018, Uni Eropa telah menjadi salah satu mitra terbesar yang mendukung pendidikan di Indonesia dengan total dana sebesar Rp5,7 triliun. Lebih dari 55.000 sekolah dan tujuh juta siswa di 108 daerah telah mendapatkan manfaat langsung dari bantuan Uni Eropa.

“Kami percaya bahwa pendidikan merupakan salah satu pengaruh yang paling besar dan nyata dalam kehidupan masyarakat. Proyek ini akan meningkatkan standar kualitas pendidikan anak usia dini dan untuk memastikan bahwa tidak ada anak yang tertinggal,” kata Pierre.

Tujuan program ini, antara lain untuk meningkatkan akses terhadap layanan PAUD inklusif dan ramah anak melalui penguatan kapasitas dari pemerintah daerah dan organisasi masyarakat sipil, memperluas kerjasama diantara keduanya dengan dampak yang terukur dari pembuatan kebijakan, dan alokasi sumber daya serta kualitas dari layanan itu sendiri.

Proyek ini diharapkan memberikan manfaat bagi 50 ribu anak usia 3-5 tahun, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus dan anak terpinggirkan.

Peluncuran program ini turut dihadiri oleh perwakilan beberapa instansi pemerintah termasuk Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, Kementerian Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi serta Manajer Proyek Barnfonden Rika Setiawati.

Dalam sambutannya, Manajer Proyek Barnfonden Rika Setiawati menilai saat ini kapasitas para pemangku kebijakan di daerah untuk menyediakan dukungan program, termasuk monitoring, evaluasi dan pembinaan rutin masih kurang memadai.

Peluncuran program ini turut dihadiri oleh perwakilan beberapa instansi pemerintah termasuk Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi serta organisasi nirlaba dari Swedia Barnfonden. Manajer Proyek Barnfonden Rika Setiawati mengungkapkan, saat ini kapasitas para pemangku kebijakan di daerah untuk menyediakan dukungan program, termasuk monitoring, evaluasi dan pembinaan rutin masih kurang memadai.

“Kami telah melihat kondisi layanan PAUD di daerah NTT, layanan PAUD masih perlu ditingkatkan. Sebanyak 22 dari 30 desa dampingan telah mengalokasikan dana untuk mendukung layanan PAUD, tetapi jumlahnya masih rendah (rata-rata di bawah 1,17%)”, ungkap Rika.

Di tingkat kabupaten, anggaran yang dialokasikan untuk mendukung layanan PAUD masih di bawah 3%. Namun demikian, semua pemangku kebijakan menerima proyek ini dan menunjukkan minat untuk berpartisipasi secara aktif.

“Dengan didukung Uni Eropa, kami berharap di akhir proyek ini, layanan PAUD akan meningkat dan pendekatan proyek seperti ini dapat direplikasi di daerah lainnya oleh organisasi masyarakat sipil dan daerah,” kata Rika.

Direktur Pembinaan PAUD, Ditjen PAUD dan Dikmas, Muhammad Hasbi, menjelaskan proyek akuntabilitas sosial ini akan membahas bagaimana memberdayakan ekosistem untuk membangun anak usia dini dengan meningkatkan kapasitas pemerintah daerah, dari desa sampai kabupaten.

“Dulu, kita fokus pada pembangunan insan saja, sekarang kita perlu mengelola insan dan ekosistemnya. Apa yang dikerjakan oleh Barnfonden dan tim konsorsium yang didukung oleh Uni Eropa ini sesuai dengan langkah dari Kemendikbud juga. Saya mendukung program ini dan program apapun yang fokus pada anak usia dini Indonesia,” ujar Hasbi kepada tim konsorsium program saat penandatanganan yang berlangsung di kantor Kemendikbud, Jakarta

Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses terhadap layanan PAUD inklusif dan ramah anak melalui penguatan kapasitas dari pemerintah daerah dan organisasi masyarakat sipil, memperluas kerjasama diantara keduanya dengan dampak yang terukur dari pembuatan kebijakan, dan alokasi sumber daya serta kualitas dari layanan itu sendiri. Proyek ini diharapkan memberikan manfaat bagi 50 ribu anak usia tiga sampai lima tahun, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus dan anak terpinggirkan.

Sekaligus, memperluas kerja sama di antara keduanya dengan dampak yang terukur dari pembuatan kebijakan, dan alokasi sumber daya, serta kualitas dari layanan itu sendiri. Proyek ini diharapkan memberikan manfaat bagi 50 ribu anak usia tiga sampai lima tahun, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus dan anak terpinggirkan.

Read More

Keyakinan Eropa Membuka Bisnis Di Indonesia

Keyakinan Eropa Membuka Bisnis Di Indonesia – Kamar Dagang Inggris Indonesia baru saja merilis Indeks Keyakinan Bisnis 2019 (BCI). BCI adalah survei B2B tentang investor Eropa yang berdomisili di Indonesia yang menyediakan serangkaian snapshot tentang ekonomi dan kinerja pemerintah yang mencerminkan kepercayaan bisnis secara keseluruhan terhadap pendapatan, perhitungan, laba, dan investasi masa depan.

Pengusaha Eropa memaparkan indeks kepercayaan bisnis terhadap Indonesia dalam acara 5th Joint European Chamber’s Business Confidence Index 2016 (BCI). Indeks kepercayaan bisnis ini melibatkan 70 pengusaha Eropa yang berdomisili di Indonesia. idn poker

Chairman of BrithCham, Vice Chairman of EuroCham, Adrian Short memaparkan, pertama, indeks kepercayaan terhadap Indonesia tinggi di sektor infrastruktur dan akan menarik investor asing di sektor lainnya. https://www.benchwarmerscoffee.com/

Kedua, kendati indeks kepercayaan bisnis relatif stabil, namun ada keyakinan pemerintah bisa mendorong peningkatan investasi langsung atau foreign direct investment (FDI). Hal ini cerminan perbaikan dari segi regulasi.

Ketiga, lebih dari sepertiga perusahaan asing di Indonesia akan meningkatkan investasi secara signifikan dalam 2 tahun ke depan dan kemungkinan dilakukan di luar Jakarta.

Namun, Adrian mengingatkan meski sentimen cenderung positif ada beberapa hal yang perlu diwaspadai.

“Hal yang perlu diwaspadai adalah paket kebijakan ekonomi yang belum cukup memberikan dampak positif kepada para pengusaha yang sudah investasi di Indonesia. Dan hal ini menumbuhkan kekhawatiran terkait dengan stabilitas sosial dan politik,” kata dia Jakarta, Rabu (8/3/2017).

Dia juga menambahkan kondisi global saat diliputi ketidakpastian. Akan tetapi, dia bilang Indonesia bisa memanfaatkannya untuk meningkatkan daya saing.

“Tapi, dalam ketidakpastian global, kita dapat memanfaatkan hal tersebut untuk meningkatkan daya saing Indonesia sebagai tujuan investasi,” ujar dia.

“Hasil dari survei juga menunjukan bahwa 71 persen responden yakin untuk menjalankan bisnisnya di Indonesia,” ujar Chairman British Chamber of Commerce Indonesia Adrian Short, di Jakarta, Selasa (13/1).

Short juga memaparkan kemudahan dalam berbisnis di Indonesia 2014 juga meningkat 62 persen dan dia menilai hal tersebut menunjukkan sentimen positif terhadap pemerintahan baru di Indonesia.

Secara keseluruhan, pandangan terhadap bisnis Indonesia meningkat secara signifikan dibandingkan dengan tahun lalu dari 66 persen menjadi 72 persen dengan pertumbuhan pendapatan dan laba diproyeksikan meningkat.

Tingkat kepercayaan pebisnis asing itu pun juga meningkat terutama pada kondisi politik Indonesia, meski terjadi persaingan sengit antara dua kandidiat calon presiden beberapa waktu lalu. Tingkat kepercayaan terhadap kondisi politik meningkat sebanyak 5 persen dari 42 persen menjadi 47 persen diikuti oleh peningkatan pada iklim investasi menjadi 60 persen dari sebelumnya yakni 31 persen.

“Dengan berbagai faktor makroekonomi, peningkatan yang kuat juga dirasakan terutama pada kondisi politik, meski kita tahu terjadi kompetisi yang sangat ketat antara 2 calon presiden dan adanya koalisi dua kubu yang sangat terlihat,” kata Short.

Hasil survei terbaru yang dilakukan HSBC Indonesia memperlihatkan adanya optimisme dari para pengusaha Indonesia atas peningkatan kegiatan ekonomi atau pertumbuhan bisnis dalam beberapa tahun ke depan.

Presiden Direktur PT Bank HSBC Indonesia Sumit Dutta mengatakan 98% perusahaan Indonesia yang disurvei memproyeksikan adanya pertumbuhan bisnis dua tahun ke depan.

Peningkatan basis pelanggan menjadi alasan terkuat pendorong pertumbuhan bisnis yaitu mencapai 32% dan pengembangan kualitas tenaga kerja sebanyak 29%.

Selain peningkatan basis pelanggan dan pengembangan kualitas tenaga kerja, sebanyak 24% responden juga mengakui pentingnya perbaikan logistik dan transportasi.

“Hampir setengah dari perusahaan Indonesia atau 45% memproyeksikan tingkat pertumbuhan lebih dari 5%, tertinggi di antara semua pasar yang disurvei,” katanya seperti dikutip Antaranews, Jakarta, Rabu (26/6/2019).

Dutta mengatakan sebanyak 31% responden menilai perluasan pasar online untuk produk dan layanan merupakan peluang utama usaha di Indonesia.

“Dilihat dari sisi negatif, bisnis di Indonesia melihat tiga ancaman nyata, yaitu situasi politik sebanyak 36%, pesaing baru atau kinerja pesaing sebanyak 33% dan nilai tukar 26%,” ujarnya.

“Bisnis di Indonesia akan mengejar berbagai peluang investasi, mulai dari penelitian, inovasi dan teknologi 81%, serta penjualan produk atau layanan online dan program pelatihan masing-masing 74%,” katanya.

Dengan kondisi ini, tingkat investasi pengusaha berada di posisi tinggi, dengan lebih dari 70% mengklaim akan meningkatkan investasi lebih dari lima persen di setiap bidang.

Hasil survei ikut memperlihatkan bahwa biaya adalah tantangan utama bagi inovasi di semua pasar, tidak terkecuali di Indonesia

Khusus untuk Indonesia, kurangnya tenaga terampil dan kurangnya investasi di bidang teknologi, juga merupakan penghalang yang jauh lebih besar dibanding pasar lain.

“Penekanan akan pentingnya mencari tenaga-tenaga baru yang terampil adalah cerminan dari perhatian mendalam terhadap tantangan,” kata Dutta.

Dengan fokus pada inovasi, terutama pada era internet of things, 5G dan artificial intelligence, maka tercipta produktivitas, percepatan akses, peningkatan pengalaman pelanggan, serta kualitas produk dan layanan.

Sekitar 40% responden percaya bahwa sikap responsif terhadap perubahan adalah faktor terpenting kedua dalam mencapai kesuksesan di masa depan.

Sementara itu, sebanyak 21% responden percaya bahwa kinerja keuangan yang konsisten adalah lebih penting untuk meraih keberhasilan bisnis di masa depan.

Survei terbaru HSBC bertajuk “Navigator: Made for the Future” melibatkan lebih dari 2.500 perusahaan di 14 pasar secara global di Asia Pasifik (Australia, daratan China, Hong Kong, India, Indonesia, Malaysia dan Singapura), Eropa (Prancis, Jerman dan Inggris), Timur Tengah dan Afrika Utara (UEA) dan Amerika Utara (Kanada, Meksiko, dan AS).

BritCham Indonesia menyoroti temuan-temuan berikut dalam indeks tahun ini:

-Sementara sentimen kurang menguntungkan untuk sektor perhotelan, perjalanan & pariwisata dan makanan & minuman, prospeknya tetap sangat positif untuk infrastruktur & konstruksi dan secara signifikan meningkat dalam pendidikan.

-Ada peningkatan pandangan yang sangat positif pada lingkungan politik dan tren positif pada lingkungan peraturan dan hukum.

-Ada kekhawatiran yang meningkat tentang dampak proteksionisme.

-Sentimen menunjukkan bahwa bisnis akan kurang ditantang oleh lingkungan regulasi, inefisiensi birokrasi, peraturan bea cukai & impor dan stabilitas politik & sosial.

-Namun, persentase yang lebih tinggi tetap ragu mengenai investasi besar.

-Ada harapan yang jelas akan perbaikan dalam sikap pemerintah terhadap bisnis.

-Dengan persepsi positif terhadap pemerintah, dampak positif sederhana pada bisnis diharapkan.

-Dampak paket stimulus ekonomi tetap seperti 2017/2018.

Outlook Bisnis

-Prospek bisnis masih relatif stabil dibandingkan tahun lalu.

-Prospek untuk Perhotelan / Perjalanan dan Makanan & Minuman kurang positif dari tahun lalu.

-Aktivitas bisnis telah berkembang di Sumatera dan Sulawesi dan ada rencana ekspansi yang berkelanjutan di Bali dan Jawa Timur.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Bisnis

-Sementara prospek ekonomi makro masih menunjukkan tren positif, mereka tetap khawatir tentang korupsi dan partai buruh, ada kekhawatiran baru terhadap terorisme.

-Prospek untuk investasi masa depan secara keseluruhan tetap cukup positif.

Read More