Uni Eropa Siap Merancang Kembali Berbagai Layanan Bisnis Usai Pandemi Corona

Uni Eropa Siap Merancang Kembali Berbagai Layanan Bisnis Usai Pandemi Corona – Menteri Ekonomi dan Energi Jerman Peter Altmaier menjelaskan saat ini ekonomi Jerman juga terus menyusut dan membuat angka pengangguran makin melesat.

Selain Jerman, jumlah pengangguran di Spanyol naik menjadi 3,5 juta orang, ini merupakan peningkatan terbesar dalam sejarah. Lalu di Prancis jumlah pengangguran tercatat hingga 4 juta orang dan berpotensi terus meningkat. bandar ceme

Sementara itu di Inggris yang meninggalkan Uni Eropa awal tahun ini menyebut terjadi peningkatan klaim tunjangan kesejahteraan hingga 950.000 orang.

Untuk mengatasi hal tersebut komisioner Uni Eropa mengusulkan untuk menggelontorkan bantuan € 100 miliar atau setara dengan US$ 109 miliar untuk negara-negara anggota yang membutuhkan dana untuk Lapangan pekerjaan.

Pinjaman tersebut akan diberikan dengan bunga yang murah agar negara bisa kembali menciptakan lapangan kerja. Selain itu program ini juga bertujuan untuk memberikan kompensasi kepada pegawai yang sama sekali tidak bekerja akibat corona.

Uni Eropa Siap Merancang Kembali Berbagai Layanan Bisnis Usai Pandemi Corona

Presiden Komisi UE Ursula von der Leyen mengungkapkan krisis akibat corona virus ini membuat banyak negara kebingungan. Namun respon yang cepat diharapkan bisa mengatasi masalah dengan lebih cepat dan terarah. Dia mengatakan saat ini Uni Eropa sedang memilih negara-negara mana saja yang paling membutuhkan bantuan.

Dia menyebutkan saat ini ada kekhawatiran dengan Italia yang terpukul paling parah, ditambah jumlah utang yang tinggi.

Komisi Eropa mengatakan bahwa perusahaan dan pekerja belum dapat kembali beraktivitas seperti biasa hingga vaksin atau obat untuk virus corona (COVID-19) tersedia.

Namun, ekonomi tidak dapat menunggu. Eksekutif Uni Eropa telah menyusun rencana untuk mencabut sebagian kebijakan pembatasan dalam upaya mengurangi penurunan ekonomi.

Dilansir melalui Bloomberg, roadmap yang diungkapkan oleh Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada Rabu (15/4/2020), bertujuan untuk mengkoordinasi pengangkatan aturan lockdown secara bertahap yang diberlakukan 27 negara blok sejak bulan lalu.

Meski demikian, pelonggaran ini bersifat sementara karena ada risiko peningkatan jumlah infeksi baru yang dapat mengancam sistem layanan kesehatan dan memicu lockdown diberlakukan kembali.

Komisi Uni Eropa juga telah berkonsultasi dengan pemerintah nasional dan rencana yang dijalankan akan menggunakan pendekatan serupa seperti yang sudah diterapkan lebih awal oleh Austria dan Denmark.

Kebijakan pelonggaran pembatasan ini hanya akan dilakukan jika tiga kondisi tertentu sudah terpenuhi, yaitu infeksi telah menurun secara signifikan untuk periode waktu yang berkelanjutan, rumah sakit memiliki tempat tidur, unit perawatan intensif, obat-obatan dan peralatan yang cukup, serta ada kapasitas skala besar untuk menguji, memantau penyebaran virus, melacak dan mengkarantina pasien pembawa virus (carrier).

Setelah syarat-syarat itu dipenuhi, pemerintah harus secara bertahap melonggarkan pembatasan dengan mengacu pada prinsip-prinsip berikut:

– Membuat sistem untuk melacak kontak antara orang dengan aplikasi seluler yang dapat memperingatkan jika seseorang di dekatnya terinfeksi COVID-19

– Menjaga jarak sosial.

– Terus mengembangkan pengujian virus dalam skala besar.

– Langkah-langkah perlindungan untuk lansia tetap berlaku.

– Secara bertahap mengangkat pembatasan perjalanan dan lintas batas, dimulai dengan perjalanan antar daerah dengan tingkat risiko yang relatif rendah

– Izin masuk dari warga negara non-UE akan dilakukan bertahap, tergantung pada situasi di masing-masing negara

– Karyawan kembali bekerja secara bertahap dan tidak semua personel diizinkan kembali ke kantor secara bersamaan. Kerja jarak jauh masih harus didorong.

– Pertemuan orang-orang diijinkan secara progresif, dengan batasan khusus yang berlaku untuk kegiatan di sekolah, universitas, aktivitas komersial, bar, kafe, dan restoran

– Negara-negara anggota harus saling memberi informasi tentang rencana mereka dan mempertimbangkan situasi di negara-negara tetangga untuk meminimalkan risiko infeksi lintas-batas

– Negara anggota diminta untuk siap kembali memperketat kebijakan jika jumlah kasus mulai mengancam sistem perawatan kesehatan

Sesi liburan musim panas tahun ini adalah masa-masa suram bagi industri pariwisata Eropa. Tempat-tempat liburan tradisional yang biasanya penuh sesak, kemungkinan besar belum bisa beroperasi penuh karena pembatasan dan lockdown.

“Agak tidak mungkin turis Jerman akan melakukan perjalanan ke Spanyol atau Yunani musim panas ini,” kata Komisaris Urusan Pariwisata Uni Eropa Thomas Bareiss. Yang lebih mungkin, mereka akan berlibur di Jerman, yang menurut dia menawarkan “tujuan-tujuan wisata yang indah” juga.

Bagi negara-negara di Eropa Selatan, yang biasanya menjadi tujuan utama wisatawan Jerman, situasi tahun ini adalah bencana. Industri pariwisata memprediksikan penurunan pemesanan paket liburan sampai 70%. Komisi Uni Eropa memperkirakan, sektor pariwisata akan kehilangan sampai 90% omsetnya. Yang paling terpukul adalah maskapai-maskapai penerbangan dan pelayaran.

Di Uni Eropa, industri pariwisata berkontribusi sampai 10 persen pada Produk Domestik Bruto (PDB). Di beberapa negara yang jadi tujuan wisata tradisional, seperti Yunani, Spanyol atau Malta, pangsa industri perjalanan dan wisata bisa mencapai 20-25 persen PDB. Menurut Komisi Uni Eropa, Spanyol menghasilkan sekitar 145 miliar euro per tahun di sektor pariwisata, sedangkan di Jerman, hotel dan operator tur bisa menghasilkan sekitar 240 miliar euro per tahun.

Uni Eropa Siap Merancang Kembali Berbagai Layanan Bisnis Usai Pandemi Corona

Kapan dan bagaimana?

Pemilik hotel dan operator wisatapantai di Italia sedang mengembangkan konsep menjaga jarak, untuk memastikan bahwa protokol kesehatan tetap dilaksanakan ketika wisatawan berdatangan. Antara lain dengan konstruksi kaca plexi (plexiglas) di pantai untuk membagi-bagi tempat, dan hotel yang hanya diisi sebagian dari kapasitasnya. Tempat makan dan meja diatur sedemikian rupa untuk memenuhi jarak aman 2 meter, dan makanan akan disajikan langsung di meja tamu, tidak diatur seperti biasanya di satu meja panjang dengan sistem buffet atau prasmanan.

Yang belum jelas, kapan pembatasan dan lockdown akan berakhir? Hingga saat ini, setiap negara menentukan sendiri kebijakan pelonggaran. Banyak bandar udara yang belum mengoperasikan penerbangan internasional. Yunani sedang mempertimbangkan semacam koridor pariwisata dari Eropa Barat. Pesawat khusus akan menerbangkan wisatawan ke resor-resor liburan yang terverifikasi bebas virus, kata Menteri Pariwisata Yunani Charis Theocharis. Wisatawan yang datang juga harus melalui cek kesehatan. Belgia sedang mempertimbangkan pembuatan kartu akses untuk pantai. Negara-negara lain mencoba mengembangkan pariwisata di pedesaan untuk mengantisipasi pembatasan di kawasan pantai.

Para menteri dalam negeri Uni Eropa masih membahas rencana terkoordinasi untuk membuka kembali perbatasan bagi wisatawan. Tetapi ini bukan hal mudah, sebab di dalam negeri sendiri kebijakannya berbeda-beda. Ada tempat yang masih memberlakukan pembatasan ketat, ada yang mulai melakukan pelonggaran.

Memberi rasa aman bagi wisatawan

Maria Frontera, ketua asosiasi perhotelan di pulau wisata Spanyol, Mallorca, mengatakan bahwa hal yang utama sekarang adalah memberikan rasa aman kepada para wisatawan.

Yang penting “bukan bagaimana kembali ke keadaan semula sesegera mungkin, tetapi apa langkah-langkah keamanan yang diperlukan“, katanya. “Kita harus membangun kepercayaan. Tujuan utamanya adalah mengendalikan situasi dan mengkomunikasikannya secara kredibel kepada publik. Harus diawali dengan ini, sebelum semuanya berjalan kembali.”

Organisasi Pariwisata Dunia PBB, UNWTO, memperkirakan 96 persen dari semua tujuan liburan di seluruh dunia tidak dapat dicapai selama pandemi virus corona. Sekretaris Jenderal UNWTO Zurab Pololikashvili menyerukan agar segera disusun konsep untuk mengakhiri pembatasan.

“Krisis ini telah menunjukkan kepada kita kekuatan solidaritas lintas batas,” ujar Zurab Pololikashvili. Tetapi “kata-kata baik saja tidak akan menyelamatkan jutaan pekerjaan“ di sektor pariwisata yang terancam hilang. UNWTO mengimbau negara-negara agar memberi dukungan kepada sektor pariwisata sehingga dapat membuka jalan dalam membangun kembali ekonomi.

Read More

Perusahaan Besar Asal Swedia Yang Sukses Dalam Pasar Asia Tenggara

Perusahaan Besar Asal Swedia Yang Sukses Dalam Pasar Asia Tenggara –  Diselenggarakan atas kerja sama Kedutaan Besar Swedia di Singapura, ajang “Sweden – Southeast Asia Business Summit” . Sekitar 600 perusahaan Swedia dari berbagai sektor, dari manufaktur dan ritel, hadir di Asia Tenggara dan menciptakan masa depan dunia.

Mikael Damberg, Menteri Badan Usaha dan Inovasi, bilang: “Peluang perdagangan antara Swedia dan Asia Tenggara sangat besar. Dengan kelas menengah yang berkembang pesat dan penduduk sekitar 650 juta, pertumbuhan Asia Tenggara menjadi salah satu yang tertinggi di dunia. Asia Tenggara memiliki angkatan kerja terbesar ketiga, serta merupakan eksportir terbesar keempat di dunia. Berbagai negara di wilayah ini berencana membuat investasi signifikan pada infrastruktur dan dalam waktu dekat membuka peluang usaha yang menarik.” ceme online

Inovasi Swedia:

Jutaan jantung di seluruh dunia berdetak dengan bantuan alat pacu jantung (pacemaker). Berbagai lilin dinyalakan dengan bantuan korek api. Tak terhitung jiwa yang diselamatkan sabuk pengaman dengan tiga titik (threepoint seatbelt). Hal-hal itu menjadi sedikit contoh dari inovasi yang menghasilkan perbedaan. Berkomunikasi via Skype, mendengarkan musik lewat Spotify dan memainkan Minecraft merupakan contoh-contoh lainnya. https://www.mustangcontracting.com/

Innovation Union Scoreboard 2016, sebuah indeks yang diterbitkan Komisi Eropa (European Commission) menempatkan Swedia sebagai negara terdepan dalam hal inovasi dibanding negara-negara anggota Uni Eropa. Alasan di balik prestasi ini mencakup tradisi bersejarah dari para penemu (inventors), kondisi sosial yang mendorong kreativitas, komitmen kesetaraan gender dan keyakinan kuat terhadap perseorangan. Kerja sama dengan lembaga penelitian dan kalangan swasta serta pemerintah menjadi faktor utama lain, meletakkan dasar bagi sejumlah perusahaan Swedia berskala dunia seperti Ericsson, Scania dan Volvo.

Global Innovation Index 2016 dari INSEAD Business School kembali menempatkan Swedia di posisi kedua. Pemeringkatan ini mengukur taraf infrastruktur yang meningkatkan lingkungan kreatif  dan mendukung inovasi, serta hasil yang sesungguhnya. Swedia memiliki keunggulan baik dalam hal hasil dan input.

“Tujuan dari ajang Sweden – Southeast Asia Business Summit adalah menjadi sarana bagi kalangan usaha Swedia untuk memperoleh wawasan tentang potensi pasar Asia Tenggara dan menemukan sinergi antara berbagai perusahaan di seluruh negara,” Mikael Damberg, Menteri Badan Usaha dan Inovasi, menjelaskan.

Ajang ini akan menampilkan berbagai perwakilan politik dan bisnis penting asal Swedia dan Asia Tenggara, termasuk Mikael Damberg, Menteri Badan Usaha dan Inovasi Swedia, Lim Hng Kiang, Menteri Perdagangan dan Industri Singapura, Ylva Berg, CEO, Business Sweden – the Swedish Trade and Invest Council; Marcus Wallenberg, Chairman of the Board, SEB, SAAB Group & Foundation Asset Management, Piyush Gupta, CEO & Director, DBS Group; dan masih banyak lagi.

Ajang “Sweden – Southeast Asia Business Summit” diselenggarakan atas kerja sama “Tim Swedia” di Asia Tenggara yang meliputi beberapa Kedutaan Besar, Business Sweden dan asosiasi bisnis serta kamar dagang di masing-masing negara.

Swedia merupakan sebuah negara di Eropa Utara yang dikenal dengan kemajuan dan inovasinya di bidang teknologi. Hal ini disebabkan oleh banyaknya perusahaan-perusahaan inovatif dalam berbagai bidang yang berasal dari Swedia sejak bertahun-tahun lalu. Sebagian dari perusahaan-perusahaan tersebut merupakan perusahaan terkemuka, tidak hanya di Eropa, tetapi juga di dunia internasional.

Berikut adalah perusahaan-perusahaan terkemuka di dunia yang berasal dari Swedia dan sudah terkenal di pasar Asia Tenggara:

1. IKEA

Perusahaan Besar Asal Swedia Yang Sukses Dalam Pasar Asia Tenggara

 IKEA dilafalkan “Ikeya”, bukan “Aikiya”. IKEA ini singkatan dari Ingvar Kamprad, nama pendiri. Elmtaryd, Agunnaryd,  nama kampung halaman Ingvar di Småland, Swedia. Jadi sebenarnya IKEA ini nama dan alamat pendirinya.

     Ingvar adalah pribadi sederhana, usianya 91 ketika meninggal pada tanggal 27 Januari 2018 lalu, memulai IKEA  ketika beliau masih berusia 17  tahun dengan tangan kosong. 

      Ingvar memulai ”karirnya” dari muda. Sejak usia 5 tahun beliau sudah jualan korek api, usia 10  tahun beliau jualan pake sepeda keliling di kampung halamannya nya. Barang yang dijual bisa apa aja, dari jualan ikan sampe kasur.  Pada tahun 1943 barulah beliau mendirikan IKEA yang pada saat itu usia Ingvar masih 17 tahun.

       Awalnya produk- produk  IKEA dinamai berdasarkan nomor. Hal ini menjadi masalah tersendiri bagi  Ingvar karena mengidap disleksia. Akhirnya beliau menemukan  sistem penamaan produknya yang dipake secara global sampai sekarang. Nah ini dia yang unik.

Ditemukan pada tahun 1943 oleh Ingvar Kamprad, IKEA adalah perusahaan multinasional yang bergerak di bidang ritel furnitur. Saat ini IKEA memiliki 364 toko yang tersebar di 46 negara di dunia. Di Indonesia sendiri, IKEA berlokasi di Alam Sutra yang dibuka oleh pemegang lisensi Hero Supermarket. Produk-produk IKEA terkenal dengan rancangannya yang modern dan terkadang unik. Pendiri IKEA, Ingar Kamprad merupakan salah satu orang terkaya di dunia hingga ia meninggal dunia tahun 2018 lalu dalam usia 91 tahun.

2. H&M

Perusahaan Besar Asal Swedia Yang Sukses Dalam Pasar Asia Tenggara

Perusahaan ini merupakan perusahaan ritel pakaian yang dikenal dengan produk-produk busananya, baik untuk wanita, pria, remaja, maupun anak-anak. H&M ditemukan oleh Erling Persson pada tahun 1927 ketika ia membuka sebuah toko yang khusus menjual pakaian wanita bernama Hennes. Pada tahun 1968, Persson membuka toko baru dengan tambahan produk pakaian pria serta produk-produk lainnya bernama Mauritz Widforss yang kemudian berubah nama Hennes & Mauritz (H&M). Saat ini H&M adalah perusahaan pakaian terbesar kedua di dunia setelah ZARA dengan 4500 toko yang tersebar di 62 negara.

3. Spotify

Perusahaan teknologi yang  bergerak dalam bidang streaming musik ini dikembangkan sejak tahun 2006 oleh Daniel Ek dan Martin Lorentzon. Produknya berupa sebuah platform yang memungkinkan kita untuk melakukan streaming musik dengan jutaan lagu tersedia. Spotify menyediakan dua jenis layanan streaming musik, yang berbayar dan yang tidak. Kelebihan layanan berbayar (premium) adalah memiliki akses untuk melompati dan mengunggah lagu, serta bebas dari iklan. Meskipun perusahaan ini merupakan perusahaan yang berasal Swedia, saat ini Spotify bermarkas di Luksemburg.

4. Volvo

Volvo adalah perusahaan multinasional yang bergerak dalam bidang manufaktur yang berbasis di Gutenburg. Kegiatan utama dari perusahan ini adalah produksi, distribusi serta penjualan bus, truk, peralatan konstruksi, sistem penggerak (drive system) untuk peralatan kelautan serta aplikasi-aplikasi industri, suku cadang pesawat udara, dan perusahaan keuangan. Volvo awalnya merupakan persusahaan produsen mobil yang didirikan pada April 1927 sebagai anak perusahaan SKF, sebuah perusahaan yang memproduksi earing.

5. Ericsson

Merupakan perusahaan multinasional yang bergerak di bidang teknologi informasi dan telekomunikasi. Berdiri pada tahun 1876, perusahaan ini telah mengalami sejarah yang panjang dalam mengembangkan produk-produk telekomounikasi. Nama Ericsson sendiri diambil dari pendirinya yaitu Lars Magnus Ericsson. Selama bertahun-tahun, Ericsson selalu masuk dalam daftar peringkat 500 perusahaan top dunia.

Pada tahun 2016, Komisi Eropa (Eroupean Commission) menerbitkan Innovation Union Scoreboard, sebuah indeks yang menempatkan Swedia sebagai negara terdepan dalam bidang inovasi di Uni  Eropa. Hal ini berdasarkan cakupan tradisi bersejarah dari para penemu, kondisi sosial yang mendukung kreativitas, komitmen kesetaraan gender dan keyakinan terhadap perseorangan. Faktor penentu lainnya adalah kerjasama dengan lembaga penelitian dan kalangan swasta serta pemerintah.

Read More