Indonesia Dan Belanda Memfasilitasi UKM dekorasi rumah ke Eropa

Indonesia Dan Belanda Memfasilitasi UKM dekorasi rumah ke Eropa – Pemerintah Indonesia dan Belanda menyepakati untuk meningkatkan pengembangan ekspor produk dekorasi rumah dari Indonesia ke pasar Eropa, salah satunya adalah memfasilitasi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).

Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Dody Edward dan Managing Director Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries (CBI) Belanda Hans Obdeijn.

Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor (KPE) Kemendag Marolop Nainggolan mengungkapkan, disepakatinya TA ini merupakan tindak lanjut penandatanganan kesepakatan kerja sama Pemerintah Indonesia dan Belanda (Centrum tot Bevordering van de Import uit Ontwikkelingslanden/CBI) dalam mengembangkan sektor dekorasi rumah Indonesia ke pasar Eropa. poker 99

Indonesia Dan Belanda Memfasilitasi UKM dekorasi rumah ke Eropa

“TA ini akan menjadi acuan bersama dalam rangka memperkuat kapasitas eksportir Indonesia di sektor produk dekorasi rumah, khususnya untuk meningkatkan daya saing ekspor dan tanggung jawab sosial usaha kecil dan menengah (UKM) Indonesia, sehingga lebih mudah masuk pasar Eropa,” ujar Marolop www.americannamedaycalendar.com

Saat dalam penandatanganan MOU di Jakarta Dody menegaskan bahwa kerja sama ini bertujuan meperkuat kapasitas eksportir Indonesia pada sektor produk dekorasi rumah, khususnya untuk meningkatkan daya saing ekspor dan tanggung jawab sosial dari Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Indonesia sehingga memudahkan memasuki pasar Eropa.

Ada pun MoU ini merupakan tindak lanjut dari Letter of Intent (LoI) yang telah ditandatangani sebelumnya di Den Haag, Belanda pada 23 Juli 2019.

Program kerja sama Kemendag dan CBI terdiri dari beberapa tahap. Ditahap pertama, UKM yang telah mendaftar akan diseleksi melalui sistem audit yang ketat.

Indonesia Dan Belanda Memfasilitasi UKM dekorasi rumah ke Eropa

UKM yang terpilih akan menjalani program pembinaan ekspor yang meliputi bimbingan teknis dan pelatihan, seperti pelatihan terkait pemahaman pasar Eropa, serta pengembangan kinerja tanggung jawab sosial.

Selanjutnya, proses seleksi akan fokus pada peningkatan strategi penetrasi pasar bagi UKM untuk dapat memasuki pasar Eropa. Pada tahap ini, UKM akan difasilitasi untuk mengikuti berbagai kegiatan pemasaran, seperti partisipasi pada pameran, misi dagang bisnis ke bisnis, atau pemasaran secara daring.

Kriteria UKM yang dapat mengikuti program yaitu UKM Indonesia dengan fokus produk dekorasi rumah berbahan kayu, rotan, dan serat alami lainnya, selain itu perusahaan juga siap ekspor.

Selanjutnya, UKM memiliki saham minimal 51 persen, memiliki karyawan sebanyak lima hingga 500 orang, serta telah memiliki program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang dapat dikembangkan.

“Kami harapkan UKM, khususnya di bidang home decoration bisa memiliki daya saing karena produk home decoration ini mempunyai pasar yang cukup baik di Belanda. Setelah kita masuk Belanda, ekspor bisa masuk ke negara di sekitarnya,” kata Dody.

Ada pun penjaringan peserta telah dilakukan sejak awal 2019 sampai September 2019 yang lalu dan telah terkumpul 93 perusahaan dari seluruh Indonesia.

UKM yang berorientasi ekspor, khususnya sektor dekorasi rumah akan mendapat kesempatan dibina secara langsung dari tenaga ahli CBI Belanda.

Produk dekorasi rumah Indonesia memiliki peluang yang cukup besar di pasar Eropa. Belanda menempati peringkat pertama di Eropa untuk tujuan ekspor produk dekorasi Indonesia dengan pangsa pasar sebesar 22,34 persen.

Ekspor produk ini menunjukkan tren yang terus meningkat dari tahun 2014-2018, yaitu 3,38 persen dengan total ekspor di tahun 2018 sebesar 109 juta dolar AS.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries (CBI) Belanda hari ini menandatangani perpanjangan kerja sama dalam pelatihan pengembangan ekspor produk home decoration untuk para UMKM di seluruh Indonesia.

Pelatihan ini dilakukan untuk melancarkan kegiatan ekspor UMKM Indonesia ke Belanda, dengan bentuk pelatihan manajemen kerja yang berdasarkan pada aspek sustainability atau keberlangsungan.

“Kerja sama ini berlangsung selama 5 tahun sejak tahun 2019-2024 yang bertujuan untuk memperkuat kapasitas eksportir Indonesia di sektor produk dekorasi rumah khususnya untuk meningkatkan daya saing ekspor dan tanggung jawab sosial dari UMKM Indonesia sehingga lebih mudah masuk ke pasar Eropa,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Dody Edward, di Jakarta, Selasa (15/10/2019)

Dody mengatakan, CBI memang hanya berorientasi pada impor. Sehingga, CBI ini akan turun langsung dalam pelatihan kepada UMKM Indonesia sehingga produk-produk yang masuk ke Eropa menyesuaikan permintaan pasar.

Menanggapi hal tersebut, Managing Director CBI Belanda Hans Obdeijn mengatakan, permintaan pasar di Belanda maupun Eropa memang menuntut adanya aspek sustainability dalam setiap produk yang beredar. Sehingga, dalam kerja sama ini pihaknya memberi tahu secara langsung aturan-aturan yang berlaku di pasar Eropa.

“Harapannya setelah perjanjian ini selesai lima tahun ke depan, Indonesia sudah bisa melakukannya sendiri, dan tak lagi memerlukan kami,” jelas Hans.

Adapun pelatihannya ini dimulai dari cara mengambil bahan baku untuk produk home decoration, cara mengolahnya, cara membuang limbahnya, dan juga dalam menyikapi karyawannya.

Perlu diketahui, Belanda menempati peringkat pertama di Eropa sebagai pasar terbesar untuk ekspor produk home decoration Indonesia dengan marketshare sebesar 22.34%. Jumlah ekspor dari tahun 2014-2018, yaitu meningkat 3,38%.

Adapun jumlah pelaku UMKM yang sudah mengikuti pelatihan ini sejak 2014 sebanyak 11 UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan perpanjangan program ini, sekarang ada 90 UMKM yang telah mendaftar dan akan ikut pelatihan selama 5 tahun ke depan.

Selain Marolop, pihak yang menandatangani kesepakatan tersebut yaitu Direktur Akses Sumber Daya Industri dan Promosi Internasional Kementerian Perindustrian Tony TH Sinambela, Direktur Pengembangan Pasar Luar Negeri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bonifasius W Pudjianto, Sekretaris Jenderal Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur, dan Perwakilan CBI Thomas Vonk.

Marolop melanjutkan, kerja sama di sektor dekorasi rumah ini akan berlangsung selama lima tahun sejak 2019-2024 dan kolaborasi antarinstansi pemerintah ini penting sebagai bentuk komitmen implementasi kerja sama di sektor dekorasi rumah. Marolop menjelaskan, program kerja sama Kemendag dengan CBI Belanda terdiri dari beberapa tahapan. Pertama-tama, perusahaan yang merupakan UKM yang telah mendaftarkan diri diseleksi melalui sistem audit yang ketat.

Pada tahap ini, UKM akan difasilitasi mengikuti berbagai kegiatan pemasaran seperti partisipasi pada pameran, misi dagang antarpelaku usaha (B2B), dan pemasaran daring.

“Pelaku eksportir kita, khususnya dari sektor dekorasi rumah akan mendapat kesempatan untuk dibina secara langsung dari tenaga ahli CBI Belanda. Hal ini tentu sangat menguntungkan karena mereka bisa mendapatkan informasi lengkap dan terkini dari perspektif pembeli,” lanjut Marolop.

Penjaringan peserta untuk program ini telah dilakukan sampai dengan September 2019 dan telah terkumpul 93 perusahaan dari seluruh Indonesia.

“Seleksi terhadap seluruh perusahaan tersebut akan dilakukan segera pada akhir 2019 sampai awal 2020,” ujar Perwakilan CBI, Thomas Vonk, yang hadir dalam penandatangan TA tersebut.

Read More